Selasa, 02 September 2008

AKU PINDAH KE SEMARANG

Ceritanya Fia dan Ica sudah pindah ke semarang ikut mama dan papa.

Asik pas pindahnya...

nanti diceritain lengkap ya..

Fia

Rabu, 02 Juli 2008

SAKITNYA ICA..


Ica kecilku ini, duh mulai sabtu kemarin sakit panas. Sabtu itu bikin deg-degan aja, panasnya tinggi banget. Ditambah sama muntah dan mencret, duh aku sedih bener. Mana papanya mau berangkat ke Semarang lagi..

Aku coba telpon papi, dan nanya, apa yang harus aku lakukan sama little Ica ini. Papi bilang, kasih Vomitas dulu untuk meredakan muntahnya. Kemudian panasnya kasih yang ada apa, ada Biogesic Anak, okelah. Setelah setengah jam, coba minumkan oralit. Disarankan sama papiku untuk pake Indoralit, katanya itu yang dipake sekarang. Sachetan gitu.
Setelah 2 jam, diminumkan terus oralitnya, terus diseling ama teh gitu, baru boleh dicoba kasih maem. Bubur, nasi putih lembek, atau kuah sup. Terus jangan dipaksa. Setelah itu dikasih Dialac untuk memperbaiki pencernaannya, sama Smecta biar tidak mencret lagi.

Aku segera belanja semua obat-obatan itu. Untung Vomitasnya masih ada, jadi bisa segera aku kasih ke Ica. Itu juga si kecil ini pake acara ngeyel, ndak mau minum, ndak enak katanya. Coba to. Wong minum obat aja juga pake acara ngeles.
Akhirnya, setelah beberapa kali muntah dan bikin deg-degan, bisa juga Ica maem sedikit.
Kemudian coba aku kasih Dialac. Dialac ini ternyata sachet kecil macam Lactobee, yang bisa untuk perbaiki saluran pencernaan. Fia udah langsung tertarik aja lihat bungkusnya.
Tapi waktu dirasa, sepertinya enak Lactobee yang tidak ada rasanya, sementara Dialac ini rasa strawberry. Stroberi sih, tapi kok baunya kurang yummy gitu..

Speaking of medicine, Ica masih ngeles aja.. .nggak mau minum oralit, ndak mau minum dialac, apalagi Smectanya.
Alhasil sampe Senin kemarin Ica masih muntah aja, meskipun tidak sesering sabtunya.
Coba apa ndak pusing aku..
Aku coba masukkan sedikit-sedikit lah Vomitasnya, terus Dialacnya aku coba campur dengan teh, dengan air, masih aja ndak mau.

Akhirnya, Bismillahirrahmanirrahim, semua aku coba. Termasuk susunya. Alhamdulillah, hari ini, dan kemarin sebetulnya, sudah membaik. Kemarin sore the last dia mencret banyak dan muntah. Sore tadi masih muntah sedikit, tapi karena keselek..

Akhirnya aku balik lagi ke Actifed, karena dengan minum ini dia bisa bobok tenang dan tidak rewel..

Oya, para dokter-dokter anak termasuk papiku dan Uti Fat sedang sibuk Konika mulai 2 Juli sampai 9 Juli di Surabaya, dadine semua anak jaga baik-baik.. kebanyakan dokter libur prakteknya..
hik hik...

Selasa, 17 Juni 2008

OUTBONDNYA FIA

Tanggal 31 Mei sampai 2 Juni lalu, Fia dan teman satu sekolahnya pergi outbond di P-WEC Sengkaling Malang.
Kebayang dong, gimana deg-degan dan ribetnya emak ini mempersiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan keperluan Fia di sana nantinya. Aku berusaha semaksimal mungkin dengan hasil seoptimal mungkin untuk dapat membawakan barang-barang yang diperlukan Fia di sana.
Syarat utama dari wish list yang diberikan ustadzahnya adalah, semua barang yang dibawakan sepatutnya di-pack dalam tas yang bisa dibawa oleh sang anak sendiri. Nah lo.

Cek stok tas, ada ransel Fia yang belum kepake dan cukup besar. Aku sudah berencana untuk menyiapkan perlengkapannya dalam tas itu. Semua tas dikumpulkan tanggal 30 Mei di sekolah, kecuali keperluan dalam perjalanan dalam tas tersendiri.
Eh ternyata, kata Fia, lebih baik pake tas yang ada pegangan dan tarikannya kaya koper bapaknya itu. Tapi kalau koper bapaknya yang aku bawakan, terus pulang tidak berbentuk lagi kan cilaka. Jadinya, aku niat ingsun bawa anakku ke Wedoro, ada satu toko yang khusus berjualan tas aja. Alhamdulillah, dapet tas semi koper untuk anak-anak, yang tidak terlalu besar dan menurut perhitunganku bisa masuk semua perlengkapannya.
Sekaligus cari sandal gunung, walah, tidak ada di Wedoro. Ndak mungkin banget kan, secara dia pusat perkulakan sepatu gitu lo. Hari berikutnya aku nekad mau cari lagi, dari toko ke toko. Aku tidak percaya yang namanya sandal gunung itu tidak ada. Sebelumnya sudah nemu sih, tapi ukurannya tidak ada dan mahal banget harganya, dengan merek Carvilnya itu. Mau dong cari yang agak murahan dikit, seandainya jebol di acara outbond kan tidak menangis India punya…
Kemudian di hari kedua cari sandal itu, aku door to door dari ujung ke ujung, hampir putus asa, hampir mencapai deretan toko-toko yang sudah kurambah kemarinnya, sampai ke sebuah toko sandal. Asli toko sandal cantik-cantik, yang ada curly dan manik-maniknya itu. Tapi mostly untuk anak-anak lah. Entah mengapa ada dorongan hati untuk masuk ke toko itu.
Alhamdulillah, ada. Murah dikit ga apa lah, dan karena Fia ndak ikut, aku janjian ama si embak penjaga toko biar bisa tuker.

Begitu deh, main property aku lengkapi dulu. Cari rukuh or mukena baru juga dapet, biar hati Fia senang waktu sholat. Karena rukuh lama juga sudah “berbintik-bintik” karena jarang dibawa pulang untuk dicuci, duh si pelupa kecil itu, padahal emaknya sudah cerewet abis.
Jaket, topi, sandal gunung, mukena, senter, udah rapih, tinggal dimasukkan aja.
Terus yang rada-rada gawat, urusan perlengkapan mandi. Jadi aku sibuk menyiapkan bedak kecil, lotion kecil, anti nyamuk kecil, sisir, minyak putih, inhaler, vicks, dan tentu aja sikat gigi plus odol. Serta handuk.
Soal handuk ini, Fia ngotot banget. Aku bilang bawa handuk aja satu biji yang besar, terus dijemur ya Nak.
Eh, dia bilang, disana kagak ada tempat jemur. Belum tau ngotot pula dia. Dia bilang tidak mau jemur, maunya langsung masuk tas kresek baju kotor. Lah. Ada empat kali mandi berarti bawain empat handuk? Weleh weleh, bawa koper seberapa gedenya nanti.
Akhirnya aku ambil jalan tengah, aku belikan handuk kecil kuning pink dan biru, total 3 biji, tapi tipis dan kecil, jadi untuk 3 hari. Paling tidak dia tahu untuk mandi sorenya bisa dijemur dulu lah abis mandi pagi. Kalaupun miss, masih ada handuk yang lainnya. Finito urusan handuk.

Terus sabun mandi. Fia suka banget pake sabun cair, dan sampo yang lucu-lucu. Nah kalau bawa baru dan besar, tentu berat. Jadi aku akalin dengan bawain dia sabun baby Johnson top to toe. Aman, sekaligus mandi dan keramas.
Urusan bajunya, pusing aku pikir-pikir gimana caranya biar dia tidak sibuk mencari mana celana dalam mana singlet mana padanan baju ini celana ini. Akhirnya aku buatkan setiap set untuk setiap kali mandi, aku lipat jadi satu sehingga Fia tinggal ambil bila mau mandi. Sekaligus aku rapatkan dengan Fia bagaimana urutan baju yang mau dipakai. Mana Fia ngotot mau bawa pajamas. Dua malam sama dengan dua pijama? Alamak. Aku bawakan satu pijama dan satu stel pakaian yang bisa langsung dibuat bobok karena cukup hangat. Selimut tidak mau bawa. Bukan selimut tebel sih maksudku, mungkin yang kain bali gitu, supaya setidaknya dia ada cover kalo bobok. Tetep tidak mau.
Ya sudahlah. Aku siapkan semua perlengkapan mandinya dia dalam tas kecil yang bisa dibawa sekali angkut sehingga Fia tidak kesulitan kalau mau mandi. Handuknya pun aku siapkan dalam urutan lapis kesekian dalam tas sehingga maksudku kalau waktu mandi tiba tinggal gampang ambilnya.
Aku atur sedemikian rupa dalam tas sehingga entah bagaimana caranya waktu itu semua perlengkapan bisa masuk dengan sempurna. Tidak montol-montol.. (you know montol-montol? Itu maksudnya keluar semua atau tasnya kelihatan super gendut gitu deh..). Tinggal siapkan satu tas lagi untuk dibawa dalam bis, yang berisi makanan kecil, minuman, buku catatan, topi dan jaket.

Besok harinya waktu mengumpulkan koper day, aku ke sekolah bawa mobil, karena gak mungkin lah ya naek motor sambil bawa tas itu. Berhasil kukumpulkan di ustadz-nya dengan selamat sentosa.
Besok paginya, tas kecil ranselnya juga sudah siap. Aku segera menyiapkan Fia untuk minum susu dan sarapan. Mungkin saking excitednya, Fia merasa kenyang selalu dan tidak mau sarapan.
Mungkin juga karena terlalu pagi minum susu dan langsung naik mobil, Fia agak mual. Aku sudah deg-degan aja, eh ternyata bener deh Fia muntah begitu sampai sekolahnya. Wah, aku takut dia kondisinya drop. Tapi alhamdulillah, tidak apa-apa. Fia menyatakan siap ikut. Toh obat-obatannya juga sudah lengkap aku bawakan.

Kemudian, tas-tas para murid dimasukkan ke dalam satu truk besar untuk sekaligus ngangkut dan tidak memenuhi bis. Boleh juga tuh idenya. Kucari-cari mana tas Fia. Ada, paling kecil di pojokan. Paling kecil, sodara-sodara. Karena teman-temannya, ternyata, bawa tas bapak dan emaknya yang super gede, kayak mau pergi haji. Sungguhan ini. Wah aku sampe minder kok kayaknya Fia kecil sendiri.Tapi pikir punya pikir, kan gak mungkin gitu lo tas segitu gede-gedenya dibawa anak seupil-upil. Tapi terus aku pikir, oh ,mungkin yang gede punya anak kelas tiga. Ternyata enggak juga loh, ada anak kelas satu bawa tas koper gede lebaran haji……. Alamat dibawain uztadznya deh…

Kemudian, berangkatlah mereka. Kagak ada noleh-noleh ke emaknya anak-anak itu. Begitu ngumpul sama temennya yang nganter dilupain. Iyalah, aku juga dulu gitu. Berbekal doa, aku kirimkan kepada Fia dan semua anggota rombongan itu…\
Dua hari waktu berlalu. Waktu penjemputan tiba, jam 4 sore, hari Senin, 2 Juni. Sempet sms-an sama ustadzahnya sekali, nanya Fia gimana. Katanya sih baik-baik aja.Aku dan papanya tenang deh. Tapi aku sudah siap dengan segala resiko. Pasrah, dan ikhlas.

Pukul empat lebih seprapat, rombongan itu datang. Tas-tas sudah datang duluan, jadi aku sudah cari dulu sebelumnya tas Fia. Aku cek sekilas isinya, wah berantakan. Perlengkapan mandinya sudah semburat gak karuan. Ada satu kresek mencurigakan dan bau tidak sedap, oh ternyata karena P-U-P Failure process. Aku Cuma heran kok jadi enteng ya tasnya. Kemana semua bajunya.
Cari punya cari, ternyata ada satu kresek baju kotor Fia yang tidak gabung sama tasnya. Untung ketemu. Sandal gunungnya juga t ercerai berai, untung bisa dicollect lagi.

Dan kembalilah si sulung kesayanganku, dalam keadaan baik-baik saja. Tapi dia bilang sempet pusing dan tidak ikut beberapa kegiatan disana. Pikirku, ah sudahlah, tidak apa. Yang penting dia sudah kembali selamat, save and soul.Baik-baik saja. Tidak sakit, dan pengalamannya itu yang dia alami di sana tidak akan terulang lagi.
Dua hari kemudian baru semuanya terungkap. Ternyata sodara-sodara, one truth fact revealed after all that efforts, selama outbond itu Fia tidak pernah mandi!!!!!
Alamak Gubraaaaaakkkk!!!

Farrah Fayza

This blog, is made for revealing all loves I have. For my children, for my family. I will make lot of creations for showing my love for this family...